Sabtu, 26 November 2011

Pacaran, Cinta, dan Seks: Adakah Hubungannya??

Ada, tentu ada. Karena cinta, maka remaja pacaran. Karena pacaran maka mereka berzina. Memang berpacaran tidak selalu berarti seks, namun buktinya sebagian besar mengartikan pacaran dengan melakukan hubungan seks. Cinta yang muncul dengan hubungan seks diluar nikah sifatnya semu. Mengandalkan hubungan yang sifatnya semu tentu saja sangatlah lemah. Pacaran yang berorientasi pada seks akan mengganggu proses adaptasi karena dalam kancah seks semuanya tampak bagus-bagus saja. Kedua pihak sama-sama memelihara yang manis-manis saja.


Dalam persoalan ini, lelaki biasanya lebih agresif. Ibaratnya lelaki lebih menancap gas dan telat menginjak rem, sedangkan perempuan biasanya masih bisa sadar dan masih ingat daratan ketika sang pacar sudah mulai lupa daratan. Meski dituntut mengendalikan diri, namun dalam kondisi serba boleh seperti itu pengendalian hampir mustahil dilakukan.Islam sudah memperingatkan laki-laki dan wanita yang bukan mahram untuk tidak menyepi berduaan karena yang ketiganya adalah syaitan.
Rasulullah bersabda:
                                " Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia     bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan." (Riwayat Ahmad)

BERUJUNG ABORSI...!!!!!!!!!!!!!!!!!
Ijinkan saya menyisipkan sedikit hal tentang aborsi sebagai salah satu fenomena lanjutan dari pacaran. Sebuah upaya menggugurkan kandungan yang sebagian besar dilakukan dengan alasan menutupi aib hubungan pacaran. Data menyebutkan angka yang fantastis untuk kelas Indonesia, seperti disebutkan koran suara Pikiran Rakyat, pengguguran kandungan (aborsi) di Indonesia tercatat sebanyak 2,3 juta kasus setiap tahun. Dari jumlah itu, sekira 15% sampai 30% dilakukan oleh remaja dan menjadi penyebab tingginya angka kematian ibu (AKI). Hal ini dikemukakan ginekolog dan konsultan seks dr.Boyke Dian Nugrahih a, Sp.OG.,MARS. Selain itu, dokter ini juga menyebutkan bahwa kasus HIV/AIDS di Indonesia sudah lebih dari 2.000 orang. Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, jumlahnya lebih banyak 150 kali dari data yang ada sehingga kasus HIV/AIDS di Indonesia diperkirakan mencapai 300.000 orang.

Abortus adalah salah satu penyumbang cukup besar terhadap kematian ibu di Indonesia. Angkanya mencapai 11,1%, demikian dilaporkan Sensus Kesehatan Rumah Tangga (SKRT 1995). Di dunia, angka abortus diperkirakan mencapai 46 juta kasus atau seperempat dari sekitar 180 juta kehamilan (Henshaw et.al, 1999). Artinya, 35 dari setiap 1000 perempuan usia 15-44 tahun mengalami atau melakukan aborsi setiap tahun. Di Indonesia, jumlahnya 2,5 juta kasus.

Angka aborsi yang tinggi tersebut sudah barang tentu sangat memprihatinkan. Perlu dicari cara yang tepat untuk menekan atau mengendalikan angka aborsi. Tetapi bagaimana caranya? Apakah pelarangan aborsi merupakan solusi? Bukankah negara sudah mengambil posisi hukum yang sangat restriktif terhadap praktik aborsi?

Diperkirakan angka aborsi di Indonesia 2,3 juta setahun. Dari jumlah itu sekitar 15-40 persen tidak dilakukan secara profesional sehingga mengakibatkan kematian.
Hasil study yang dilakukan di 10 kota besar dan 6 kabupaten di Indonesia tahun lalu menyimpulkan, angka kejadian aborsi mencapai 2 jutah setahun. Ini berarti 37 aborsi terjadi pada setiap 1.000 wanita berusia 15-49, atau 43 aborsi per 100 kelahiran hidup, atau lebih dari 30% dari kehamilan.

PENGAKUAN SEORANG DOKTER ABORSI
Oleh: dr.Bernard Nathanson

            Saya pribadi bertanggung jawab atas 75.000 aborsi. Hal ini membuat saya memiliki kredit tersendiri untuk berbicara dengan anda dalam kasus aborsi. Saya termasuk salah satu pendiri National Association for the Repeal of the Abortion Laws (NARAL-Asosiasi Nasional untuk Pencabutan Hukum Aborsi) yang didirikan di Amerika Serikat tahun 1968. Pengumpulan pendapat masyarakat mengatakan kalau kebanyakan masyarakat Amerika menentang aborsi yang dilegalkan. Tetapi dalam waktu 5 tahun, kami NARAL berhasil meyakinkan Pengadilan Tinggi Amerika Serikat untuk mengeluarkan keputusan melegalkan
aborsi di seluruh Amerika pada tahun 1973 dan boleh melakukan praktek aborsi setiap saat hingga kelahiran si bayi. Bagaimana hal ini bisa terjadi?? Sangat penting untuk dipahami, ini semua terjadi dengan taktik-taktik jitu yang telah digunakan dunia barat dengan mengubah statistik atau apa pun, supaya hukum aborsi dapat diubah.

Taktik Pertama adalah merangkul media massa

Kami meyakinkan media massa bahwa aborsi yang dilegalkan adalah suatu kebebasan yang meringankan, sesuatu yang canggih. Kami tahu, jika dilakukan jajak pendapat, kami akan kalah, maka kami membuat angka-angka hasil jajak pendapat palsu. Kami katakan kalau kami telah melakukan pengumpulan pendapat dan hasilnya 60% dari masyarakat Amerika setuju dengan aborsi legal. Ini taktik menutup kebohongan diri sendiri. Sedikit orang yang mencoba melawan kami. Kami mendapat simpati sebagian masyarakat dam berhasil menjual program aborsi legal dengan memberikan data palsu tentang aborsi ilegal setiap tahun di Amerika Serikat. Angka sebenarnya hanya 100.000 kasus, tetapi angka itu kami ganti menjadi 1.000.000 dan kami berikan pada media. Mengulang-ulang kebohongan sering menjadi sesuatu yang meyakinkan masyarakat. Angka wanita yang meninggal karena aborsi ilagal sebenarnya hanya 200-250 per tahunnya, tetapi kami mengatakan 10.000 jiwa pertahun. Angka-angka palsu ini terus menerus kami berikan sehingga masyarakat yakin untuk menyokong hukum aborsi legal. Cerita lain yang kami sodorkan pada media massa adalah bahwa dengan diberlakukannya aborsi yang legal, maka mereka yang menjalani aborsi ilegal kini menjadi legal. Yang terjadi, aborsi kini juga dipakai sebagai salah satu metode keluarga berencana di Amerika Serikat dan angka aborsi pertahunnya kini meningkat menjadi 1500% sejak diberlakukannya hukum aborsi legal.

Taktik Kedua adalah memainkan kartu gereja katolik


Kami selalu menjelek-jelekkan Gereja Katolik dan ''ide-ide sosial" mereka. Kami malah memfitnah petinggi Gereja Katolik sebagai penjahat penentang aborsi. Taktik ini kami mainkan terus menerus. Kami terus memberikan kebohongan pada media massa, kami katakan bahwa, kita semua tahu yang menentang aborsi adalah para peti Gereja Katolik, bukan umat Katolik itu sendiri. Kami katakan juga bahwa jajak pendapat membuktikan bahwa kebanyakan umat katolik menginginkan aborsi yang legal. Lalu media terus menerus mendengungkan hal ini pada masyarakat AS, mengatakan bahwa mereka yang menentang aborsi pastilah dibawah pengaruh petinggi Gereja Katolik dan bahwa Gereja Katolik dalam hal aborsi sebenarnya memberikan penerangan jelas dan maju kedepan. Kesimpulan dari taktik ini adalah tidak ada satu grup non-katolik pun yang menentang aborsi. Kenyataan yang sebenarnya, ummat kristen dan non-kristen pun menentang (hingga kini) aborsi. Tetapi suara-suara mereka ditekan, juga suara mereka yang tidak mengakui Tuhan tetapi mencintai kehidupan.

Taktik Ketiga adalah menyangkal dan menekan bukti-bukti ilmiah yang mengatakan kehidupan dimulai sesaat setelah pembuahan terjadi


Banyak yang bertanya, "Apa yang membuat anda berubah pikiran?" Bagaimana saya berubah dari seorang yang betul-betul pro-aborsi menjadi pejuang pro kehidupan? Tahun 1973, saya menjadi direktur Obstetrik di sebuah rumah sakit besar di New York City. Saya harus membangun unit riset pre-natal untuk memulai teknologi baru yang memungkinkan kita untuk setiap harinya mempelajari janin dalam kandungan. Taktik favorit seorang pro-aborsi adalah mengatakan bahwa kita tidak mengetahui kapan kehidupan terjadi, pertanyaan ini adalah sebuah pertanyaan teologi atau moral atau filosofi, atau apa saja, tetapi bukan sebuah pertanyaan ilmu pengetahuan. Ilmu tentang janin (foetology) membuat penyangkalan-penyangkalan di atas tak terbukti. Memang benar, kehidupan dimulai sesaat setelah terjadinya pembuahan. Kehidupan baru ini membutuhkan perlindungan dan pengawalan yang dinikmati oleh kita semua. Pasti anda bertanya kenapa masih banyak dokter di AS yang ikut membangun Foetology masih saja melakukan aborsi? Ini pertanyaan aritmatika. Dengan US$ 300 kali aborsi, 1,55 juta kasus aborsi berarti kira-kira US$ 500.000.000 per tahun, yang hampir keseluruhannya masuk kedalam kantung si dokter-bukankah ini sebuah industri besar? Sudah jelas bahwa aborsi sebenarnya penghancuran secara sengaja sebuah kehidupan manusia.Tindakan kejahatan yang kejam. Memang, kehamilan yang tidak direncanakan adalah sebuah dilema yang sulit, tetapi untuk mencari jalan keluar terbaik dengan cara aborsi adalah sama dengan menghancurkan kepintaran manusia, dan menyerah pada pandangan umum yang sempit untuk menjawab masalah sosial.

Sebagai seorang ilmuwan saya tahu bahwa kehidupan dimulai pada saat terjadinya pembuahan. Meskipun saya bukanlah seorang pemeluk agama, tetapi saya percaya sepenuh hati bahwa memang ada kekuasaan Sang Pencipta yang menuntun kita untuk mengakhiri dan berbalik dari kejahatan yang sangat memalukan dan menyedihkan terhadap ummat manusia.

BELAJARLAH DARI YANG SUDAH-SUDAH

Nah, kalau selama ini pacaran dikisahkan yang enak2nya saja, maka kali ini saya cuplikkan beberapa cerita sedih orang pacaran. Dengan harapan kamu dan saya bisa mengambil hikmah dari itu semua. Yah, paling tidak kisah-kisah ini nantinya membuat kita berpikir panjang ketika ditawari menjadi pacarnya. hehehehe...

Beraninya cuma "Pacaran", giliran "Menikah" ogah-ogahan
 
      "Hebat kamu!" kata seorang pada Ahmad. Ahmad adalah seorang anak muda yang sudah berani menikah.
      "Kenapa?" Ahmad bertanya.
      "Kamu masih muda, tapi kamu sudah berani menikah. Sedangkan aku, aku sebenarnya sangat pengen menikah, tapi aku takut. Aku sangat ingin memiliki orang yang sangat dekat di hati yang memperhatikan aku dan menyayangi aku, tapi aku tidak ingin menikah tergesa-gesa. Disamping karena aku takut terlalu banyak pekerjaan dan tanggung jawab, aku hanya ingin bersenang-senang saja. Lagian kalau cuman urusan cinta dan mencintai kenapa harus menikah?! Bukankah pacaran lebih enak. Nggak ada ikatan ga da tanggung jawab, nggak ada serius-seriusan, pokoknya sama2 senang. Tapi kamu hebat, ku akui kamu hebat"

      Aku nggak punya keberanian seperti kamu. Menurutku menikah terlalu banyak konsekuensi dan terlalu sakral. Aku ga bisa memiliki banyak teman wanita yang aku cintai. Kalau pacaran aku masih bisa bebas mencintai siapapun dan bisa mutusin pacar kapan pun. Beda kan kalau aku menikah. Kalau aku mutusin istri aku harus melakukan tahapan-tahapan peradilan yang bertele-tele. Ugh! ga kebayang repotnya. Belum lagi kalau nanti menikah muda dan memiliki anak. Repot sekali man..! Kita ga bisa bebas kemana-mana. Kalau pacaran lebih enak, kalau kita akhirnya melakukan hubungan, kita bisa putusin dia atau nyuruh di nggugurin. Dosa sich tapi mau gimana lagi.
 ** 
       Inilah salah satu kelemahan para pelaku pacaran. Mereka terbukti tidak cukup berani mengambil keputusan menikah. Mereka hanya berani memacari tapi tidak untuk menikahi. Kalau berpacaran semangatnya luar biasa. Namun ketika dimintai komitmen menikah, seribu satu pertimbangan dikeluarkan. Kenapa? Kenapa siap mencintai dan memacari kalau tidak siap menikahi? Lalu untuk apakah pacaran? Apakah hanya untuk having fun? 
Kalau begini jadinya wanitalah yang paling dirugikan...paling dirugikan...

(Di ambil dari buku berjudul "Ijinkan Aku Menikah Tanpa Pacaran" Burhan Sodiq)

Jumat, 25 November 2011

Dia Calon Suamiku

Ya Allah..
Kirimkanlah dia untukku..
Dia yang menenangkan hatiku..
Dia yang selalu menjaga keimananku..
Dia yang selalu mengingatkan solat kepadaku..
Dia yang selalu mengajariku bagaimana aku harus bersabar..
Dia yang membuatku menangis karena takut kepadamu..
Menjaga Agamamu..
Dia yang selalu berdoa untuk keluarganya..
Dia yang selalu taat kepada ayah ibunya.,..
Dia yang tak pernah meninggalkan sholat..
Dia yang selalu berbicara sopan..
Dia yang selalu bijaksana..
Bantu hamba ya Allah..
Bantu hamba untuk menjadi wanita yang jauh lebih baik..
Wanita yang menjadi pilihan..
Wanita yang selalu memberikan keteduhan..
Karena aku menginginkan kebaikan..
hanya untukMu dan hanya di jalanMu..
jauhkan hamba dari segala sifat yang buruk ya Allah..

Wanita Sholehah Bidadari Surga

Kejernihan Wajahmu, Sempurna bagai intan permata..
Di sanjung serta di hormati, bagai seorang raja..
Kesederhanaanmu, lebih dari segala kekayaan dunia..
Ketakwaan dirimu, itu yang membelenggu hatinya..
Diammu, bagai emas bertaburan dalam setiap senyumnya..
Berucap memilih tak akan terlaksana..
kepada mereka lelaki dewasa..
Wanita Solehah..
Penghias Dunia..
permata hati pemiliknya..
Para suami-suami yang soleh dan bertaqwa..

Ya Allah…
Dijalanmu Kami berjalan..
Wanita Soleha sebagai tujuan..
Memperbaiki diri sampai menemukan tambatan..
Rencanakan dari semua perencanaan yang akan Engkau berikan..
Dalam sujudku selalu memohon ampunan..
Untaian doaku mengucap syukur yang tak dapat ku ungkapkan..
Dalam solatku aku memohon keteladanan..
Wanita Solehah..
penghias Dunia..
Bidadari surga..
tercantik dari yang paling sempurna..

Assalamualaikum...

Hai teman2....
alhamdulillah akhirnya punya blog juga...hehehe... dan ini posting pertamaku... >,<
Di blog ini nanti akan saya isi dengan catatan pribadi saya,cerita-cerita dan artikel-artikel yang saya anggap menarik dan bermanfaat untuk kita semua..
ooo..iya...Salam kenal ya buat teman2 blogger semua...